![]() |
Mahasiswa Baru Peserta Prospek STMIK Jabar |
Pada 4 November 2017 di Aula
Al-Ghifari, Jln. Cisaranten Kulon No. 140, Soekarno-Hatta Bandung digelar acara
Prospek STMIK Jabar. Prospek sendiri
memiliki arti Program Silaturahmi dan Pengenalan Kampus.
Menurut Ketua Panitia Prospek Kosidin, S.T., M.Kom,
“Prospek diselenggarakan sebagai kegiatan pra-perkuliahan. Hal ini dimaksudkan
sebagai salah satu wadah dalam upaya menjalin silaturahmi dengan para mahasiswa
baru sekaligus memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan sistem kehidupan
kampus. Orientasi pelaksanaan Prospek lebih dititikberatkan pada pemberian
motivasi dan sekaligus membuka cakrawala keilmuan yang lebih tinggi
dibandingkan sebelumnya.”
Dalam acara pelantikan seluruh mahasiswa baru sebagai
bagian dari keluarga besar STMIK Jabar tersebut, hadir Ketua STMIK Jabar Dudung
Abdullah, Ketua Yayasan Al-Ghifari Tom Maskun, serta Pendiri, Perintis, dan
Ketua Pembina Yayasan Al-Ghifari Sali Iskandar.
Dalam sambutan tertulisnya, Dudung menegaskan bahwa
kegiatan Prospek dan Mabim merupakan kegiatan akademik pertama yang harus
diikuti mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan. Ia berharap dengan mengikuti
kegiatan ini para mahasiswa sudah siap secara mental dan fisik untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Dia pun berharap bahwa para
mahasiswa dapat menyelesaikan studi di STMIK Jabar dengan tepat waktu,
memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi serta dapat langsung
terjun di dunia kerja, baik sebagai karyawan maupun wirausaha untuk membangun
bangsa dan negara.
Di depan para mahasiswa baru, Dudung menyatakan,
“Berkaitan dengan pilihan Saudara-saudara untuk menguasai teknologi informasi
dan komunikasi, dapat kami katakan bahwa pilihan Saudara-saudara sangat tepat
mengingat posisi negara kita yang berada pada peringkat 62 dari 68 negara yang
disurvey oleh Economist Intelligent Unit pada
2005. Mudah-mudahan dalam kurun waktu 5-10 tahun yang akan datang,
Saudara-saudara dapat meningkatkan harkat, derajat, dan mengharumkan nama
Indonesia di tingkat dunia.”
Adapun Ketua Yayasan Al-Ghifari Tom Maskun mengingatkan
mengenai sisi positif dan negatif dari perkembangan teknologi informasi, “Pesatnya
sistem informasi yang berbasis komputer merupakan kenyataan empirik yang kita
hadapi saat ini. Kita tidak dapat menganggap remeh terhadap fenomena alamiah
tersebut apabila kita memang tidak mau terbawa hanyut oleh derasnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut yang semakin hari semakin cenderung
merambah pada setiap aspek kehidupan manusia. Pesatnya sistem/teknologi
mutakhir merupakan hal yang sangat logis bila mengandung muatan-muatan negatif
yang tidak sesuai dengan budaya kita. Dengan demikian, kita tidak hanya perlu
respek terhadap masalah ini, wajib pula mengantisipasinya agar terhindar dari
berbagai hal yang tidak kita harapkan.” (Aldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar