Senin, 20 Mei 2019

Prospek STMIK Jabar

Mahasiswa Baru Peserta Prospek STMIK Jabar



Pada 4 November 2017 di Aula Al-Ghifari, Jln. Cisaranten Kulon No. 140, Soekarno-Hatta Bandung digelar acara Prospek STMIK Jabar. Prospek sendiri memiliki arti Program Silaturahmi dan Pengenalan Kampus.

            Menurut Ketua Panitia Prospek Kosidin, S.T., M.Kom, “Prospek diselenggarakan sebagai kegiatan pra-perkuliahan. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu wadah dalam upaya menjalin silaturahmi dengan para mahasiswa baru sekaligus memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan sistem kehidupan kampus. Orientasi pelaksanaan Prospek lebih dititikberatkan pada pemberian motivasi dan sekaligus membuka cakrawala keilmuan yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.”

            Dalam acara pelantikan seluruh mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar STMIK Jabar tersebut, hadir Ketua STMIK Jabar Dudung Abdullah, Ketua Yayasan Al-Ghifari Tom Maskun, serta Pendiri, Perintis, dan Ketua Pembina Yayasan Al-Ghifari Sali Iskandar.

            Dalam sambutan tertulisnya, Dudung menegaskan bahwa kegiatan Prospek dan Mabim merupakan kegiatan akademik pertama yang harus diikuti mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan ini para mahasiswa sudah siap secara mental dan fisik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Dia pun berharap bahwa para mahasiswa dapat menyelesaikan studi di STMIK Jabar dengan tepat waktu, memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi serta dapat langsung terjun di dunia kerja, baik sebagai karyawan maupun wirausaha untuk membangun bangsa dan negara.

            Di depan para mahasiswa baru, Dudung menyatakan, “Berkaitan dengan pilihan Saudara-saudara untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi, dapat kami katakan bahwa pilihan Saudara-saudara sangat tepat mengingat posisi negara kita yang berada pada peringkat 62 dari 68 negara yang disurvey oleh Economist Intelligent Unit pada 2005. Mudah-mudahan dalam kurun waktu 5-10 tahun yang akan datang, Saudara-saudara dapat meningkatkan harkat, derajat, dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.”

            Adapun Ketua Yayasan Al-Ghifari Tom Maskun mengingatkan mengenai sisi positif dan negatif dari perkembangan teknologi informasi, “Pesatnya sistem informasi yang berbasis komputer merupakan kenyataan empirik yang kita hadapi saat ini. Kita tidak dapat menganggap remeh terhadap fenomena alamiah tersebut apabila kita memang tidak mau terbawa hanyut oleh derasnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut yang semakin hari semakin cenderung merambah pada setiap aspek kehidupan manusia. Pesatnya sistem/teknologi mutakhir merupakan hal yang sangat logis bila mengandung muatan-muatan negatif yang tidak sesuai dengan budaya kita. Dengan demikian, kita tidak hanya perlu respek terhadap masalah ini, wajib pula mengantisipasinya agar terhindar dari berbagai hal yang tidak kita harapkan.” (Aldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar