Rabu, 13 Juni 2018

Sali: Jangan Ada Kekerasan di Kampus



Maraknya aksi bullying, kekerasan atas nama senioritas terhadap junior di lingkungan kampus, baik mahasiswa maupun pelajar, membuat Sali Iskandar, selaku pendiri, perintis, dan Ketua Pembina Yayasan Al-Ghifari merasa sangat prihatin. Hal itu diungkapkannya saat Sidang Senat Terbuka Universitas Al-Ghifari dalam Rangka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017-2018, Kamis 28 September 2017 di Kampus Al-Ghifari, Jln. Ahmad Yani, Bandung.

            “Jangan ada kekerasan dalam kampus,” tegas Sali, “Tak ada perpeloncoan.”


Sali Iskandar memberikan semangat kepada para mahasiswa baru Universitas Al-Ghifari, Bandung



            Di samping itu, Sali dalam sambutan pada Sidang Senat Terbuka itu memberikan dorongan kepada para mahasiswa untuk hidup lebih mandiri dan tidak selalu bercita-cita untuk bekerja pada orang lain serta mendapatkan upah dari orang lain. Sali mengharapkan mahasiswa hendaknya memiliki keinginan kuat pada masa depan untuk mampu memberikan gaji pada orang lain.

            “Mahasiswa harus mandiri. Jangan mau digaji orang lain, tetapi harus menggaji orang lain,” katanya.

            Ketika mengomentari jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Al-Ghifari, Sali bersyukur bahwa masyarakat semakin percaya pada Universitas Al-Ghifari. Ia berharap bahwa pada tahun-tahun berikutnya masyarakat lebih percaya lagi kepada lembaga pendidikan yang dirintisnya itu.

            “Untuk saat ini cukup perbandingan antara jumlah mahasiswa dengan ruangan yang tersedia. Pada tahun depan mudah-mudahan masyarakat lebih percaya lagi serta ruangan dan fasilitasnya pun akan lebih banyak lagi,” harapnya. (Wira)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar