Rabu, 21 Februari 2018

Sejarah Berdiri TK & SD Al-Aitaam: Islamic School


TK Plus Al-Aitaam didirikan pada 10 Januari 2017. SD Plus Al-Aitaam yang berdiri sejak 2005 dan sudah terakreditasi "A" berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung serta didirikan oleh Sali Iskandar dan H. Atjeng Jarkasih (Alm.). Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung sebagai penyelenggara pendidikan berkesinambungan dari pendidikan dasar (TK dan SD Plus Al-Aitaam), pendidikan menengah (SMP dan SMK Plus Al-Aitaam), dsn pendidikan tinggi (Sekolah Tinggi Teknologi Jawa Barat-STT Jabar menuju Universitas Jabar).

Visi: membentuk pemimpin yang berkarakter sholeh, cerdas, dan cinta lingkungan.

Misi: Melaksanakan pembelajaran Paikem (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan); Melaksanakan pembelajaran ciri khas: PAI, Tematik, Tahsin, Tahfizh, Bahasa Arab; Melaksanakan KBM berbasis multiple intelegent; Mengadakan ekstakulikuler di bidang keagamaan, seni, sains, dan olah raga yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa; Mengadakan kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa); Melaksanakan pembelajaran pembiasaan melalui penyambutan siswa, shalat Dluha, shalat Dzuhur, hapalan hadits, dan hapalan sural Al-Quran juz 30.

Program unggulan: Memadukan Kurikulum Diknas dan Kurikulum Kepesantrenan. Kelas 1 s.d. 3 (mata pelajaran tematik dan PAI) menggunakan buku hasil karya guru /KKG SD Plus Al-Aitaam; Pembelajaran indoor dan outdoor, 1 kelas 25 orang; pembiasaan shalat Dzuhur berjamaah dan shalat Dluha bersama setiap hari; Tahfidz Quran; Melaksanakan sidang tahfidz setiap semester; Pengembangan diri-wajib (Pramuka), pilihan: olah raga (futsal, basket, karate, badminton), seni (tari, lukis, musik, karawitan).

Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Ciganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./FAX.022-7566495

Sejarah Berdiri SMK Plus Al-Aitaam: Islamic School





SMK Plus Al-Aitaam berdiri sejak 2006 berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung dan didirikan oleh Sali Iskandar dan H. Atjeng Jarkasih (Alm.). Yayasan pendidikan Al-Aitaam Bandung merupakan penyelenggara pendidikan berkesinambungan dari pendidikan dasar (TK dan SD Plus Al-Aitaam), pendidikan menengah (SMP dan SMK Plus Al-Aitaam), dan pendidikan tinggi (Sekolah Tinggi Teknologi Jawa Barat-STT Jabar menuju Universitas Jabar).

Dalam melaksanakan berbagai program pendidikan, SMK Plus Al-Aitaam memiliki visi mewujudkan lulusan yang siap berwirausaha mandiri dan siap kerja dengan landasan keimanan dan akhlak mulia. Adapun misinya adalah (1) Melaksanakan kurikulum yang menitikberatkan pada praktik untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai dengan kompetisinya masing-masing, (2) Menyediakan workshop kewirausahaan untuk membekali lulusan agar siap berwirausaha mandiri, (3) Melaksanakan kegiatan kunjungan dan praktik kerja industri untuk mempersiapkan lulusan siap memasuki dunia usaha dan dunia industri, (4) Melaksanakan kurikulum ciri khas Islam untuk memberikan dasar keimanan serta berakhlak mulia.

Program yang diunggulkan di SMK Plus Al-Aitaam adalah (1) Praktik terstruktur sesuai kompetisi masing-masing, (2) Studi lapangan melalui kunjungan industri, (3) Praktik Kerja Industri, (4) Pembuatan produk sesuai kompetisi melalui studio unit produksi, (5) Pembiasaan pendidikan Agama Islam melalui shalat Dluha, shalat Dzuhur berjamaah, (6) Mentoring Baca Tulis Al Quran dan hafalan Quran, (7) Penyaluran kerja setelah lulus sekilah. (TF)

Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Cipaganitru, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./Fax. 022-7566495

Senin, 19 Februari 2018

Sali Iskandar

Foto Sali Iskandar



Dari Loper Koran & Kuli Ngarembet di Sawah Kini Menjadi Pengusaha & Pendiri Yayasan Pendidikan Hingga Perguruan Tinggu Swasta (1)

Assalamualaikum wr. wb.
Teriring salam semoga senantiasa berada dalam lingkungan Allah swt dan semua aktivitas kita menjadi amal ibadah. Amin.

Kami ucapkan terima kasih kepada Tom Finaldin, A.Md., S.I.P.,M.Si yang telah menyusun buku Sali Iskandar dari Loper Koran Kini Menjadi Pengusaha & Pendiri Yayasan Pendidikan Melintas Badai Kehidupan yang berisi masa lalu dari lahir ayahku sebagai remaja, masa kerja, sampai dengan kegiatan hari ini.

Sebagaimana kita maklumi ayahku lahir nan jauh di sana tepatnya di Kampung Cipeundeuy, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut Selatan. Ayahku lahir 3 Februari 1962 dari pasangan Ema Emoh Almarhum dan H. Dahri Almarhum. Saat usia dua tahun, ayahku telah ditinggal oleh ibunya yang meninggal dunia ketika sedang berladang dan terkena penyakit kolera, sedangkan ayahku hanya berkerja serabutan tukang bangunan yang sekali-kali menjual hasil anyaman berupa aseupan, ayakan, boboko dan lain-lain. Ayahku memiliki enam bersaudara.

Ketiga saudaranya tidak sempat menyelesaikan Sekolah Dasar, sedangkan kedua saudara lainnya telah menyelesaikan Sekolah Dasar yang saat ini ikut bersama ayahku ke Bandung, yaitu Wa Ajan yang ditempatkan di bagian kebersihan di Yayasan Al-Aitaam Bandung dan Wa Ganda ditempatkan di Yayasan Al-Ghifari yang juga ditugaskan sebagai petugas kebersihan, saudara laki-laki ayahku yang bernama Wa Dana saat ini tetap tinggal di Desa Cimahi, Kecamatan Caringin. Adapun Wa Enoh dan Wa Onih juga tetap tinggal di Kampung Cipeundeuy, Desa Cikarang, Kabupaten Garut.

Sejak kecil ayahku selalu dalam keadaan serba darurat tidak dapat merasakan bagaimana rasanya kasih sayang seorang ibu kandung sendiri, namun ayahku hanya mendapat kasih sayang ibu tirinya Ma Encoh Almarhum beserta kasih sayang dari ayahnya dan saudara-saudara kandungnya. Sejak masuk SDN Cikarang dari kelas 1 sampai kelas 5 SD ayahku telah belajar kerja keras dan mengetahui bagaimana caranya seseorang mendapatkan sesuatu yang halal, yaitu dengan mengembala kambing milik Bapak Udin Saputra Almarhum beserta saudara kandungnya. Sejak menginjak kelas 6 SD ayahku memiliki keinginan untuk pindah ke SDN Cisewu 1. Desa Cikarang dengan Kecamatan Cisewu memiliki jarak sekitar delapan belas km. Ketika tinggal di daerah Cisewu ayahku memberanikan diri untuk menumpang hidup di rumah Bapak Udin Saputra Almarhum dengan membantu di kebun miliknya. Ayahku terus mulai bekerja keras untuk mencari nafkah setiap pulang sekolah dengan mencari kayu bakar, kemudian dijual kepada setiap guru atau tokoh masyarakat yang memerlukannya dan ayahku sempat menjadi seorang kuli ngarambet dengan membersihkan rumput di sekitar sawah. (Bersambung)

Ditulis oleh:
1. Rienny Mustariany (istri)
2. Muhammad Husen Ghifari Iskandar
3. Fatimah Nurdjanati Iskandar
4. Muhammad Rizki Rahman Iskandar
5. Muhammad Hanif Fatahilah Iskandar
6. Intan Azahra Nurdjanati Iskandar
7. Diana Tjakusumah (menantu)

Senin, 12 Februari 2018

Wisuda Universitas Al-Ghifari


BANDUNG – Sebanyak 125 lulusan dilantik dalam “Wisuda XI Universitas Al-Ghifari”,  di Hotel Asrilia, Jl. Pelajar Pejuang Bandung, Sabtu (14/1). Wisudawan berasal dari Fakultas Sastra (Fasa), Fakultas Ekonomi (Fekon), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Teknologi Pertanian (Ftekper).

Ketua Pembina Yayasan Al-Ghifari, H. Sali Iskandar, saat menyampaikan sambutan, mengatakan, lulusan Universitas Al-Ghifari dituntut mampu bersaing dengan dunia luar, dalam hal bekerja.

“Kehidupan yang dihadapi saudara (wisudawan) sudah barang tentu akan sangat berbeda dengan kehidupan kampus yang selalu disibukan dengan kehidupan akademis dengan bimbingan para dosen. Hal tersebut sangat berat bagi para lulusan yang tidak memiliki bekal keahlian sedikitpun. Zaman sekarang daya saing dalam dunia kerja sangat berat karena kita akan bersaing dengan tenaga kerja dari bangsa dan negara lain,” katanya.

Rektor Universitas Al-Ghifari, Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si.,  mengatakan,  melihat tantangan yang dihadapi bangsa dalam penguasaan sains dan teknologi (saintek), muncul pemikiran untuk mengembangkan pendidikan tinggi sekaligus sebagai wahana untuk menanamkan apresiasi dan bibit keahlian dalam bidang saintek.

“Pengembangan pendidikan tinggi ke arah ini tidak hanya akan menciptakan interaksi dan integrasi keilmuan yang lebih intens dan lebih padu antara ‘ilmu-ilmu agama’ dengan ‘ilmu-ilmu umum’, termasuk yang berkaitan dengan sain dan teknologi,” ujarnya.

Sementara Sekda Jabar, Dr. H. Iwa Karniwa, ..., saat menyampaikan sambutan mengucapkan selama kepada lulusan Universitas Al-Ghifari yang diwisuda.

“Wisuda bukan ahir, tapi gerbang menuju kehidupan praktis,”tuturnya.
Sedangkan  Dirjen Bina..... Desa... Kementerian....., Dr. H. Nata Irawan, mengatakan, sebanyak 74.900 desa di Indonesia merupakan peluang untuk dimasuki oleh lulusan perguruan tinggi.

“Sebanyak di bawah 60 ribu desa dikepalai oleh lulusan SMA. Selain itu, ada juga 9 kepala desa di Indonesia bergelar doktor,” sebutnya. (dede suherlan)**

Rakean Radya Al Barra


Wakili Kota Bandung ke Tingkat Nasional

Siswa yang satu ini bernama Rakean Radya Al Barra. Konon, siswa kelas IX SMP Plus Al-Ghifari ini pernah tinggal di Kentucky Amerika Serikat dalam rentang 2004 hingga 2012. Rakean tinggal di Negeri Paman Sam selama delapan tahun karena mengikuti kedua orang tuanya, pasangan Aleam Barra dan Lia Herliana Bachtiar yang tengah menempuh studi pascasarjana.


Memiliki bekal pernah tinggal di Amerika Serikat dan tentu saja ditunjang ketekunannya belajar di SMP Plus Al-Ghifari, menjadikan Rakean begitu senang belajar bahasa Inggris. Tak heran jika kini Rakean begitu fasih berbahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan.



Rakean Radya Al Barra

Tak sia-sia hobi yang digeluti Rakean selama ini. Pada awal 2017 ini, ia lolos mewakili Kota Bandung dalam English First Nasional yang digelar di Britania Speech Arena, Jakarta. Dalam perhelatan itu, ia tembus hingga babak semi final.

“Untuk English First tingkat Kota Bandung yang diselenggarakan di Gedung Graha Pos, Jalan Banda, saya menduduki peringkat 4. Itu menjadi tiket untuk maju ke tingkat nasional. Dalam lomba itu, yang dinilai antara lain bagaimana cara kita mengeja kata-kata yang sulit dalam bahasa Inggris,” ujar Rakean, di Kampus SMP Plus Al-Ghifari, Jln. Cisaranten Kulon 140 Bandung, Jumat (10/2).

Menurutnya, keikutsertaannya dalam perlombaan baik tingkat Kota Bandung maupun tingkat nasional, memiliki kesan tersendiri. Selain menambah pengalaman mengikuti lomba tingkat nasional, kemampuannya dalam berbahasa Inggris turut berkembang.
“Saya tertantang untuk belajar bahasa Inggris lebih giat lagi. Perlombaan itu jadi moment penting untuk saya,” tutur Rakean. (dede suherlan)**


Sekilas Mengenal Aptisi



Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh perguruan tinggi swasta (PTS) dan seluruh badan hukum penyelenggara perguruan tinggi swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam Munas tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dahulunya berbentuk ’Badan Musyawarah’ menjadi organisasi baru yang berbentuk asosiasi dengan nama ’Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia’ dan disingkat Aptisi. Dengan demikian, Aptisi adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada 1984 di Jakarta.

Organisasi Aptisi telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP.

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) mewakili aspirasi lebih dari 3.000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional, juga memosisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa, baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakatan.

Aptisi dengan UKM Menandatangani MoU

Asosiasi Perguruan Tinggi Swata Indonesia (Aptisi) dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin 29 Agustus 2016 di Sekretariat Aptisi Pusat, Jalan Kamal Raya Outer Ring Road, Komplek Rukan Malibu Blok I No.75, Cengkareng, Jakarta Barat.

Memorandum of Understanding (MoU) ini ditandatangani oleh M. Budi Djatmiko dan Prof. Dr. E. S. Margianti, S.E., M.M. selaku Aptisi, sedangkan dari UKM ditandatangani oleh Prof. Datuk Dr. Noor Ghazali dan Prof. Dr. Andanastuti Muchtar.

      
                                

                                   Pelantikan Pengurus Aptisi Pusat Periode 2016-2020

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menggelar acara pelantikan Pengurus Aptisi Pusat Periode 2016-2020 dan halal bihalal Idul Fitri 1437 Hijriah. Acara dilaksanakan di Ball Room Hotel Century Park, Jakarta,  Kamis (28/07/2016).

Hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Dr. Ir.  Patdono Suwignjo, M. Eng. Sc  mewakili Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Staf Khusus Menristekdikti sekaligus Dewan Penasehat Aptisi Pusat Drs. Abdul Wahid Maktub M.A., Ketua Ban-PT sekaligus Dewan Pembina Aptisi Pusat Prof.  Dr. Mansyur Ramly, S.E., M.S., Ketua Umum Aptisi Pusat Dr. Ir. M. Budi Djatmiko M.Si., M.E.I., Wakil Ketua Umum Aptisi Pusat sekaligus Ketua Panitia Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., M.M., Ketua Dewan Penasehat Aptisi Pusat Dr. Marzuki Alie, S.E., M.Si., Ketua Dewan Pertimbangan APTISI Pusat Prof. Dr. Ir. Suharyadi, M.S., Ketua Dewan Pembina Aptisi Pusat Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., para Anggota Dewan  Penasehat Aptisi Pusat, para Anggota Dewan Pertimbangan Aptisi Pusat, para Anggota Dewan Pembina Aptisi Pusat, serta para pengurus Aptisi Pusat lainnya.

                             
                     Ketua Umum Aptisi Melantik Pengurus Aptisi Wilayah VIII-A Bali

Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., M.E.I., sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Aptisi Periode 2016-2020, melakukan pelantikan dan pengukuhan pengurus Aptisi Wilayah VIII-A Bali Periode 2016-2020. Ketua terpilihnya adalah Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd..  Pada acara itu Ketua Umum dan Drs. K.H. Abdul Wahid Maktub  (Staf Khusus Kemenristek Dikti) didaulat sebagai pembicara dalam diskusi panel tentang “Strategi Kebijakan Kemeristekdikti Menuju Perguruan Tinggi Unggul, Sehat, dan Berdaya Saing Tinggi” di Hotel Puri Saron Seminyak–Bali pada Senin 25 April 2016. Acara pelantikan ini dihadiri juga oleh Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali, para rektor dan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi di Wilayah Bali, serta para undangan lainnya. Ketua Umum Pengurus Pusat Aptisi, hadir dengan didampingi oleh Dr. Ahmad Sudiro, S.H., M.H., M.M., dari Divisi Hukum, Advokasi, dan Perundang-undangan Aptisi.



Sumber: http://aptisi.org


STMIK Jabar


Miliki Mutu Lulusan Siap Terap

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jawa Barat (STMIK Jabar) yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta 777 Bandung, telp. (022) 7335108 adalah perguruan tinggi (PT) bidang teknologi informasi yang memiliki prioritas melahirkan lulusan berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik.

Ketua STMIK Jabar, Dudung Abdulah, S.Pd., M.Si., menuturkan, berdirinya STMIK Jabar dibarengi oleh visi yang dimiliki PT ini yaitu menjadi PT yang unggul dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam serta berpihak kepada kearifan lokal.

Untuk menunjang visi itu, lanjut Dudung, STMIK Jabar mengemban misi untuk menyelenggarakan pendidikan bermutu tinggi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi kepada masyarakat. Lalu, menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, profesional, kompeten, dan berdaya guna serta mampu melakukan inovasi dalam rekayasa perangkat lunak.

“STMIK Jabar juga memiliki visi melakukan penelitian dan pengabdian yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat dan stakeholders dalam memanfaatkan teknologi,” ujar Dudung, di ruang kerjanya, Jumat (10/2).

Dikatakannya, perguruan tinggi di bawah Yayasan Al-Ghifari ini memiliki dua program studi (prodi), yaitu Prodi Teknik Informatika S1 dan Prodi Sistem Informasi S1.
Selain bertujuan melahirkan lulusan berkualitas dan kompeten, terangnya, STMIK Jabar juga memiliki sasaran memiliki mutu lulusan yang siap terap, terserap, dan lulus tepat waktu.



“Waktu tunggu lulusan rata-rata dua bulan. Kemudian, rata-rata lulus 90 % (S1=48 bulan). Lulusan STMIK Jabar dijamin terampil merancang software dan hardware,” tuturnya.
Dudung menambahkan, alumni STMIK Jabar telah banyak diserap sebagai tenaga ahli teknologi informasi di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan. Selain itu, alumni banyak yang berhasil menjadi entrepreneurship.

“Alumni STMIK Jabar juga memiliki kemampuan akademik yang baik untuk melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana (S2), baik di dalam maupun di luar negeri,” imbuhnya. (dede suherlan)**

Imelia Mustikasari

Imelia Mustikasari

Siswa Berprestasi plus Aktif Berorganisasi 

Aktif  di organisasi bisa jalan beriringan dengan diraihnya prestasi akademik. Itu terlihat dari prestasi yang dicapai Imelia Mustikasari, siswa kelas II IPA I SMA Plus Al-Ghifari.
Siswa yang dilahirkan di Bandung, 1 Januari 2000 ini saat ini menduduki peringkat I di kelas. Hebatnya lagi, berbarengan dengan diraihnya prestasi mumpuni itu, Imelia juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Plus Al-Ghifari. Kini ia menduduki jabatan strategis sebagai sekretaris
Saat berjumpa dengan Tabloid Pendidikan & Kesehatan, di Kampus SMA Plus Al-Ghifari, Jln. Cisaranten Kulon 140 Bandung, Kamis (9/2), putra pasangan Muslikin dan Suparni ini menuturkan, prestasi akademik yang diraih dan manfaat yang diperoleh dari keaktifannya beroganisasi selama ini merupakan buah dari caranya mengatur waktu secara baik.

“Saat belajar di kelas, saya mengikutinya sebaik mungkin. Sehingga, materi pelajaran yang disampaikan guru bisa dipahami. Begitu pun saat aktif di OSIS, saya banyak belajar soal cara berorganisasi. Agar antara keduanya tidak berbentrokan,  bergantung kita sendiri. Saat belajar harus fokus. Sedangkan saat berorganisasi jangan main-main, harus serius juga,” terang siswa yang bercita-cita jadi dokter itu. (dede suherlan)**

Fatimah Nurjannati Iskandar


Pilih Terjun Langsung ke Lapangan



Bagi Fatimah Nurjannati Iskandar beraktivitas di yayasan pendidikan menjadi sesuatu yang begitu menantang. Perempuan kelahiran Bandung, 19 Agustus 1994 ini, sangat menikmati aktivitasnya saat ini sebagai Ketua Pengurus Yayasan Al-Aitaam Bandung.

“Saya mengembangkan Yayasan Al-Aitaam sudah memasuki tahun ke dua. Ini jadi tantangan tersendiri. Saya menemukan sesuatu yang tidak didapat di tempat lain. Ada yang beda,” kata Fatimah, saat ditemui, di ruang kerjanya, Jln. Aceng Sali Al-Aitaam 1, Ciganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (13/2).

Fatimah Nurjannati Iskandar


Menurut lulusan Program Studi Akuntansi, Universitas Widyatama Bandung itu, terjun langsung ke lapangan, ia tempuh saat mengembangkan Yayasan Al-Aitaam. Melalui langkah itu, dirinya bisa menjalin komunikasi intensif dengan segenap sumber daya manusia (SDM) di yayasan ini.

“Agar komunikasi dengan seluruh SDM yang ada di Yayasan Al-Aitaam berjalan efektif perlu ‘seni’ tersendiri. Dengan SDM yang berusia lebih tua dibandingkan saya misalnya, saya berupaya agar pesan yang disampaikan dalam komunikasi itu tetap sampai, dengan tetap mengedepankan tata krama dan sopan santun,” ujarnya.
Fatimah menambahkan, ke depan dirinya memiliki misi untuk terus mengembangkan kualitas SDM.

“Yayasan Al-Aitaam membutuhkan SDM yang berkarakter dan berkualitas. Itu kita tempa terus-menerus,” imbuhnya. (dede suherlan)**  

Minggu, 11 Februari 2018

SMP Plus Al-Aitaam: Islamic School



SMP Plus Al-Aitaam berdiri sejak 2005 berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al Aitaam Bandung dan didirikan oleh Sali Iskandar dan H. Atjeng Jarkasih (Alm.). SMP Plus Al Aitaam merupakan sekolah unggulan yang mengimplementasikan Kurikulum Nasional dan ciri khas dan berorientasi pada mutu dan kualitas lulusannya. Yayasan pendidikan Al Aitaam Bandung sebagai penyelenggara pendidikan berkesinambungan dari pendidikan dasar (TK dan SD Plus Al-Aitaam), pendidikan menengah (SMP dan SMK Plus Al-Aitaam) dan pendidikan tinggi (Sekolah Tinggi Teknologi Jawa Barat-STT Jabar menuju Universitas Jabar). Dengan Tenaga Pendidik yang sesuai standar kompetensi nasional, menjadikan SMP Plus Al-Aitaam menuju sekolah unggulan di Bandung Selatan.

Visi: Membentuk lulusan yang memiliki kepribadian akhlaq mulia, cerdas, dan cinta lingkungan.

Misi: (1) Menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar yang menitikberatkan pada proses belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan berbagai media dalam sumber belajar, (2) Mengintegrasikan kurikulum ciri khas islami dalam bentuk intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan menitikberatkan pada praktik dalam membentuk karakter islami, (3) Menyelenggarakan kegiatan untuk menyalurkan bakat siswa melalui Holiday Activity, (4) Mengadakan dalam kegiatan bermasyarakat sehingga siswa memiliki kemampuan mengadakan interaksi yang seimbang dengan lingkungan sosial, alam, dan budaya.

Program Unggulan: (1) Memperkaya Kurikulum Nasional melalui pembelajaran yang bervariasi, baik kegiatan indoor maupun outdoor, (2) Melaksanakan pembelajaran inklusi, (3) Membiasakan diri melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, (4) membentuk anak untuk hafal Al Quran juz 28, 29, dan 30, (5) Pembinaan ekstrakurikuler sebagai sarana minat dan bakat juga prestasi. (TF)


Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Ciganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./Fax. 022-7566495.

SMK Plus Al-Aitaam: Islamic School

Brosur SMK Plus Al-Aitaam




SMK Plus Al-Aitaam berdiri sejak 2006 berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al Aitaam Bandung dan didirikan oleh Sali Iskandar dan H. Atjeng Jarkasih (Alm.). Yayasan pendidikan Al-Aitaam Bandung merupakan penyelenggara pendidikan berkesinambungan dari pendidikan dasar (TK dan SD Plus Al-Aitaam), pendidikan menengah (SMP dan SMK Plus Al-Aitaam), dan pendidikan tinggi (Sekolah Tinggi Teknologi Jawa Barat-STT Jabar menuju Universitas Jabar).

Dalam melaksanakan berbagai program pendidikan, SMK Plus Al-Aitaam memiliki visi mewujudkan lulusan yang siap berwirausaha mandiri dan siap kerja dengan landasan keimanan dan akhlak mulia. Adapun misinya adalah (1) Melaksanakan kurikulum yang menitikberatkan pada praktik untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai dengan kompetensinya masing-masing, (2) Menyediakan workshop kewirausahaan untuk membekali lulusan agar siap berwirausaha mandiri, (3) Melaksanakan kegiatan kunjugan dan praktik kerja industri untuk mempersiapkan lulusan siap memasuki dunia usaha dan dunia industri, (4) Melaksanakan kurikulum ciri khas Islam untuk memberikan dasar keimanan serta berakhlak mulia.

Program yang diunggulkan di SMK Plus Al-Aitaam adalah (1) Praktik terstruktur sesuai kompetensi masing-masing, (2) Studi lapangan melalui kunjungan industri, (3) Praktik Kerja Industri, (4) Pembuatan produk sesuai kompetensi melalui studio unit produksi, (5) Pembiasaan pendidikan Agama Islam melalui shalat Dhuha, shalat Dzuhur berjamaah, (6) Mentoring Baca Tulis Al Quran dan hafalan Quran, (7) Penyaluran kerja setelah lulus sekolah. (TF)


Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Ciganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./Fax. 022-7566495.

Sabtu, 10 Februari 2018

STT Jabar Berlari Menuju Masa Depan



Sekolah Tinggi Teknik (STT) Jabar  adalah salah satu perguruan tinggi di kawasan pintu gerbang Bandung Selatan yang  menyelenggarakan pendidikan bidang teknologi terapan yang ditunjang pendidikan agama dan kewirausahaan. STT Jabar berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung yang beralamat di Jl. Aceng Sali Al-Aitaam No. 1, Ciganitri, Buah Batu–Bojongsoang, Kabupaten Bandung. STT Jabar didirikan oleh H. Sali Iskandar pada 1998 dengan izin Mendikbud RI No. 057/D/O/1999 tanggal 24 Maret 1999. STT Jabar mendapatkan legalitas pendirian Teknik Industri (S1), Teknik Mesin (S1), dan Teknik Otomotif (D3). Pada 2002 berdiri Teknik Elektro (S1) dan Teknik Sipil (S1) melalui surat Dirjen Pendidikan Tinggi No. 1333/D/T/2002 tertanggal 05 Juli 2002. STT Jabar merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi (perguruan tinggi) legal yang memenuhi standar nasional pendidikan dan ter-akreditasi BAN PT.

STT Jabar saat ini mempunyai visi dan misi “Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul di bidang penyelenggaraan Pendidikan Teknologi di Jawa Barat”. Tentunya, untuk mewujudkan visi tersebut harus didukung dengan misi (1) mengimplementasikan (pengajaran) kurikulum berbasis kompetensi nasional dan internasional mencakup ilmu teknik (engineering science), (2) meningkatkan kemampuan institusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan (penelitian), teknologi, dan sumber daya manusia di bidang teknik yang unggul, kompetitif, serta inovatif, (3) ikut berperan serta dalam kemandirian masyarakat (pengabdian masyarakat), (4) menyiapkan peserta didik menjadi tenaga professional bidang teknik, (5) mengembangkan jaringan kerjasama (networking) dan kemitraan dengan pengguna (user).

STT Jabar berupaya untuk dapat menciptakan sarjana yang berkompeten dan mempunyai daya saing di dunia usaha. Prospek bekerja untuk lulusannya adalah  bekerja di perusahaan BUMN dan swasta, seperti, PT Telkom, PT Pindad, PT KAI, PT DI, bank negeri dan swasta, perusahaan pertambangan, industri swasta, guru, dan dosen.

Adapun program studi di STT Jabar yang telah terakreditasi BAN-PT adalah (1) Teknik Industri (S1) : SK BAN-PT: 145/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014, tanggal 23 Mei 2014, (2) Teknik Mesin (S1) : SK BAN-PT: 176/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2014, tanggal 19 Juni 2014, (3)  Teknik Elektro (S1) : SK BAN-PT: 275/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2014, tanggal 09 Agustus 2014, (4) Teknik Sipil (S1) : SK BAN-PT: 348/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2014, tanggal 30 Agustus 2014, (5) Teknik Mesin (D3) : SK BAN-PT: 401/SK/BAN-PT/Akred/Dpl-3/X/2014, Tanggal 24 Oktober 2014.

STT Jabar pun memberikan Beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi seperti (1) Beasiswa Prestasi Akademik: diberikan kepada calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik berupa ranking tiga besar selama di SLTA (kelas X-XII), (2) Beasiswa Prestasi Olahraga: diberikan kepada calon mahasiswa yang memiliki prestasi olahraga (pribadi/regu) berupa juara tiga besar minimal tingkat kecamatan, (3) Beasiswa Yatim dan/atau Dhuafa: diberikan kepada calon mahasiswa yatim yang tidak mampu dan dhuafa.

Kini pada era baru 2017, era penerapan masyarakat ekonomi Asean atau lebih dikenal Mea merupakan sebuah komitmen lintas negara untuk bersama memperbaiki tatanan ekonomi sehingga mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Tentunya, kita patut optimis bahwa melalui Mea inilah berbagai peluang perbaikan bisa terwujud.

Marilah memanfaatkan momentum Mea itu sebagai lompatan. Karyawan dan dosen haru bekerja lebih baik lagi, memompa diri untuk mencapai kinerja, kompetensi, skill, dan semangat sehingga berkontribusi lebih baik dan mampu menorehkan prestasi.

Kita harus menyadari bahwa tujuan dari Mea adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diprediksi bahwa pasar tunggal Asean ini akan menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan baru yang berdampak pada kesejahteraan sekitar 620 juta orang yang tinggal di Asia Tenggara. Ini berarti bahwa dari setiap 100 orang yang hidup serta bekerja di kawasan Asia Tenggara, 38 orang di antaranya warga Negara Indonesia. Ditambah dengan bonus demografi yang kita nikmati hingga 30 tahun ke depan, kita optimis bahwa Indonesia pada 2019 mendatang akan menjadi salah satu negara termaju di kawasan Asia dan bukan hanya di Asia Tenggara semata.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM yang mampu bersaing di Mea, STT Jabar menyiapkan banyak hal, seperti, memberlakukan kurikulum berbasis KKNI sejak tahun lalu, memberlakukan prasyarat lulus memiliki  sertifikat termasuk sertifikasi profesi, memberlakukan SKPI, mengadakan magang dan kerjasama dengan industri, kontraktor, konsultan, wajib menyertakan sertifikat Toefl sebagai wujud kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, serta kompetensi SDM yang dirancang juga sebagai respon terhadap tumbuhnya perguruan tinggi lain yang patut menjadi perhatian bersama.

STT Jabar siap semakin disiplin dan bekerja keras membangun kemampuan diri di tengah masyarakat Ekonomi Asean. (Riki Ridwan Margana)


Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Ci
ganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./Fax. 022-7566495. Hot Line Service 081316614244, 085221480985

Universitas Al-Ghifari



Menuju Universitas Berkualifikasi Internasional

Universitas Al-Ghifari berdiri pada 15 Agustus 2002. Pendirian perguruan tinggi (PT) yang kini menempati 3 kampus, yaitu Kampus I di Jln. Cisaranten Kulon 140 Bandung, telp. (022) 7835813), Kampus II Jln. Soekarno Hatta 777 (depan Komp. Riung Bandung) Bandung, dan Kampus III di Jln. A.H. Nasution-Sukamiskin 247 Bandung telp. (022) 87831412 ini, diprakarsai oleh H. Sali Iskandar.

Rektor Universitas Al-Ghifari, Dr. H. Didin Muhafidin, S.I.P., M.Si., mengatakan, pendirian PT itu sebagai salah satu wujud dari visi dan misi Yayasan Al-Ghifari yang diselaraskan dengan cita-cita nasional bangsa Indonesia yaitu turut mencerdaskan kehidupan bangsa pada bidang pendidikan tinggi.

“Keinginan tersebut diwujudkan dengan menggabungkan dua sekolah tinggi yakni STBA Jabar (kini menjadi Fakultas Sastra) yang berdiri pada 1998 dan STIE Jabar (kini menjadi Fakultas Ekonomi), ditambah dengan fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan Fakultas Teknologi, menjadi sebuah universitas yang diberi nama Universitas Al-Ghifari,” kata Didin, di ruang kerjanya, Selasa (5/2).

Didin menuturkan, dalam perjalanan dari sebuah sekolah tinggi menjadi fakultas, berbagai perubahan dilakukan, baik dari infrastruktur, kurikulum, maupun perubahan yang berkaitan dengan kemajuan fakultas-fakultas yang ada di Universitas Al-Ghifari.
Selanjutnya Didin mengungkapkan, visi dan misi Universitas Al-Ghifari menjadi rujukan dalam pengembangan PT itu. Visi Universitas Al-Ghifari, sebutnya, yaitu menjadi universitas yang unggul, bertaraf internasional, berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunah, kompetitif, serta berwawasan global tahun 2037.

Sedangkan untuk misi yang diusung Universitas Al-Ghifari yakni meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, yang berpihak kepada kemaslahatan umat menuju universitas berkualifikasi internasional.
Lalu, PT ini juga memiliki misi mengembangkan dan menyebarluaskan akses pendidikan dan ajaran Islam.

“Selain itu, visi Universitas Al-Ghifari yaitu mengembangkan dan melestarikan budaya Sunda serta mengembangkan manajemen universitas yang akuntabel dengan pencitraan publik dan tata kelola yang baik (good university governance),” ujarnya.

Ditambahkannya, fakultas dan program studi (prodi) pilihan yang diselenggarakan di Universitas Al-Ghifari yaitu Fakultas Sastra (Prodi Sastra Inggris [S1]), Fakultas Ekonomi (Prodi Manajemen [S1]), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Prodi Hubungan Internasional [S1] dan Prodi Administrasi Negara [S1]).

Selanjutnya Fakultas MIPA (Prodi Farmasi [S1])  dan Fakultas Teknologi Pertanian (Prodi Teknologi Pangan [S1] dan Prodi Teknologi Industri Pertanian [S1]). (dede suherlan)**
     

RA dan PG Al-Ghifari




Fasilitasi Anak Tumbuh dan Berkembang Optimal

Pendidikan yang diterapkan untuk anak di bawah usia tiga tahun (batita) dan di bawah usia lima tahun (balita) begitu penting untuk perkembangan anak selanjutnya. Tak heran jika pendidikan yang diterapkan untuk anak usia dini ini harus mendapat perhatian serius.

Kondisi itu disadari betul oleh pengelola Raudhatul Athfal (RA)/TK Plus & Play Group (PG) Al-Ghifari. Kepala RA dan PG Al-Ghifari, ..........., mengatakan, RA dan PG Al Ghifari adalah institusi pendidikan tingkat prasekolah yang bertujuan menjadi mitra orang tua dalam memfasilitasi kebutuhan anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pola pendidikan yang diterapkan di RA dan PG Al-Ghifari, lanjutnya, adalah pola pendidikan yang sesuai dengan minhaj  (aturan) Allah SWT dan qudwah (contoh) Rosululloh SAW.
“RA dan PG Al-Ghifari didirikan untuk mendidik generasi rabbani dan mardhatillah. Institusi pendidikan ini menjadi alternatif bagi orang tua yang ingin menyekolahkan putra putrinya,” ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan, materi pelajaran yang disampaikan di RA dan PG Al-Ghifari diramu dan dipadukan antara kebutuhan sains dan teknologi yang dikemas secara islami. Acuan yang digunakan adalah materi Kurikulum Nasional Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Muatan Lokal Islami Yayasan Al-Ghifari.

Disebutkannya, program perkembangan yang disampaikan kepada anak meliputi kemampuan kecerdasan spiritual dan kemampuan kecerdasan majemuk.
Untuk kemampuan kecerdasan spiritual, lanjutnya, terdiri dari pendidikan aqidah akhlah, keimanan; hapalan do’a, hadits, dan surat pendek; praktik salat; mengenal Alquran metode iqro; mengenal bahasa Arab; dan mengenalkan kalimah thoyibah.

Lalu, untuk kecerdasan majemuk meliputi bahasa, logika matematika, verbal-spasial, kinestik tubuh, musik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

“Untuk memenuhi efektivitas pembelajaran, diupayakan jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 20 orang. Anak-anak diasuh oleh dua orang guru yang berpengalaman,” katanya.
.....menambahkan, fasilitas pendidikan di RA dan PG Al-Ghifari tersedia secara lengkap. Selain memiliki gedung sekolah permanen milik sendiri, di institusi pendidikan ini terdapat play groud, masjid, balai pengobatan/pemeriksan kesehatan umum & gigi, antar jemput siswa, laboratorium komputer, dan perpustakaan mini.

“Kami pun menggelar kegiatan pengenalan lingkungan, ekstrakulikuler, praktik manasik haji, dan program inklusi (sesuai kuota). Agar terjalin silaturahmi yang erat di antara orang tua murid, di RA dan PG Al-Ghifari terdapat forum orang tua murid,” imbuhnya. (dede suherlan)**

SMA Plus Al-Ghifari


Latih Siswa Berpikir Kritis, Kreatif, Tekun, dan Mujahadah

SMA Plus Al-Ghifari yang berlokasi di Jln. Cisaranten Kulon 140 Bandung mengusung prioritas mulia dalam pengembangan pendidikan. Sekolah yang melandaskan proses pelajar mengajar (PBM) kepada Alquran dan Al Hadits ini, menanamkan kebiasaan Islam kepada siswa sejak dini.

Kepala SMA Plus Al-Ghifari, Drs. Badrudin, mengatakan, proses pendidikan di sekolah itu diarahkan untuk melatih siswa berpikir kritis, kreatif, tekun, dan mujahadah (sungguh-sungguh).

“Itu untuk mewujudkan peserta didik yang memilki character building (akhlak) yang baik. Peserta didik yang diharapkan di SMA Plus Al-Ghifari adalah yang memiliki semangat tinggi, mujahadah, untuk mengemban tugas suci menjadi wakil Allah di muka bumi,” kata Badrudin, di ruang kerjanya, Senin (30/1).
Menurutnya, prioritas pendidikan di SMA Plus Al-Ghifari diimplementasikan melalui penerapan perpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum ciri khas Islami Yayasan Al-Ghifari.

“Dua muatan itu diramu dan dikemas dengan baik untuk memenuhi dan memperhatikan kebutuhan siswa akan sains dan teknologi,” katanya.
Selanjutnya Badrudin menuturkan, PBM di SMA Plus Al-Ghifari dilakukan dengan memakai metode halaqah (mentoring). Selain itu, pembelajaran juga menggunakan metode klasikal dan individual dan disampaikan secara tertulis, hapalan, dan praktik yang dibantu alat peraga.

“Yang patut dicatat, PBM diupayakan dalam suasana nyaman dan ditunjang perangkat multimedia,” ujarnya.

Disebutkannya, untuk menunjang PBM di sekolah yang berdiri sejak 21 tahun lalu itu, sarana dan prasarana disediakan secara lengkap. Di samping memiliki perpustakaan, laboratorium komputer, dan akses internet, yang jadi kelebihan dari sekolah ini yaitu dimilikinya masjid yang menjadi miniatur pembinaan dan sarana ibadah siswa.

“Pembelajaran berlangsung mulai Senin sampai Sabtu, pukul 06.45 hingga 15.00 WIB, kecuali hari Sabtu PBM sampai pukul 12.00 WIB. Setiap hari salat dhuhur berjama’ah, dhuha, tadarus, mahadharah (kultum oleh siswa), serta pada hari Jumat siswa mengikuti salat Jum’at berjama’ah,” tuturnya.

“Siswa juga diwajibkan mengikuti kultum (kuliah tujuh menit), pembinaan Alquran setiap hari Sabtu, pengembangan mentoring, dan pembinaan spiritual,” imbuhnya. (dede suherlan)**

SD Plus Al-Ghifari


Terus Tingkatkan Kualitas Pendidikan

SD Plus Al-Ghifari yang berlokasi di Jln. Cisaranten Kulon 140 Bandung  tak berhenti berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Tak heran, dalam perjalanannya sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Ghifari ini mengalami berbagai kemajuan.
“Lulusan SD Plus Al-Ghifari dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat berarti. Terbukti, siswa dan alumni SD Plus Al-Ghifari diterima di SMP negeri, swasta, atau pesantren yang diinginkan,” kata Kepala SD Plus Al-Ghifari, Tatang Mulyana, S. Ag., Kamis (26/1).

Pernyataan Tatang merujuk kepada realitas yang dilakukan sekolah itu selama ini. Menurutnya, materi pelajaran yang disampaikan di SD Plus Al-Ghifari diramu dan dipadukan antara kebutuhan sains dan teknologi yang dikemas secara Islami.
Acuan yang digunakan, lanjutnya, adalah  materi Kurikulum Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), dan muatan lokal misi Islami Yayasan Al-Ghifari.

“Alquran sebagai pegangan hidup umat Islam menempatkan pendidikan pada posisi utama. Pola pendidikan yang diharapkan Alquran adalah pola pendidikan yang rabbani, yaitu pola pendidikan yang sesuai minhaj  (aturan) Allah dan uswah (contoh) Rosulnya,” kata Tatang.
“Pola pendidikan rabbani  ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang kuat dengan memilki aqidah salimah, akhlak karimah, amaliah shalihah, dan akal yang fathonah (cerdas),” imbuhnya.

Dijelaskannya, untuk mendukung visi dan misi pengembangan pendidikan di SD Plus Al-Ghifari, metode pembelajaran dilakukan secara variatif. Selain memakai metode pembelajaran klasikal, sekolah ini juga menerapkan metode pembelajaran individual.
Tatang menyebutkan, pembelajaran juga disampaikan secara tertulis, hapalan, dan praktik yang dibantu alat peraga.

Pembelajaran, lanjutnya, diupayakan dalam suasana menyenangkan, sesuai dengan sifat anak yang senang bermain. Di samping itu, SD Plus Al-Ghifari juga mengembangkan pembelajaran mengenal alam dan lingkungan.

“Agar pembelajaran berlangsung efektif jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 30 orang. Siswa diasuh oleh guru berpengalaman yang terdiri dari guru kelas, guru bidang studi umum, dan guru agama,” tuturnya.

Mengenai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), Tatang menyebutkan, beragam ekskul digelar di SD Plus Al-Ghifari. Ekskul itu yakni pramuka, komputer, robotik, futsal, taekwondo, dan bola basket. Selain itu, qiro’ah, BTQ, tahfidz, drumband, menggambar, dan tari tradisional.
Dalam ekskul ini, beberapa prestasi diraih siswa SD Plus Al-Ghifari. Prestasi itu di antaranya Juara Kategori “The Most Entertaining Ferformance Award” Tingkat Nasional di Trans Studio Bandung pada 2015, Juara I Tingkat Pemula “Bandung Open Drum Band 2015” Tingkat Provinsi Jabar, Juara Umum I Kejurda Taekwondo Provinsi Jabar (2015), dan Juara Umum II Kejurnas Taekwondo di Cibubur (2015).

Lalu, Juara I MTQ Putra Tingkat Kecamatan (2015), Juara II MTQ Putra Tingkat Kota Bandung (2015), Juara II MTQ Festival Istiqomah se Bandung Raya (2013), Juara I Lomba Cerita Nabi se-Bandung Raya di Unpas (2013), dan Juara I Talling Story se-Bandung Raya Gebyar Fiesta 34 Tahun (2012). (dede suherlan)**

RA/TK PLUS AL-GHIFARI BERAKHLAQ ISLAMI, MANDIRI, CERDAS, DAN BERJIWA WIRAUSAHA


RA/TK Plus Al-Ghifari adalah salah satu dari sekian banyak institusi pendidikan tingkat prasekolah yang bertujuan menjadi mitra orang tua dalam memfasilitasi kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Pola pendidikan yang mengarah kepada proses pengajuan kemandirian anak di rumah maupun di sekolah merupakan salah satu upya yang menjadi fokus RA/TK Plus Al-Ghifari serta memberikan alternatif sekolah kepada orang tua yang ingin menyekolahkan putera puterinya. Insyaallah kehadiran RA/TK Plus Al-Ghifari yang bernaung di bawah Yayasan Al-Ghifari diharapkan mampu memenuhi tuntutan tersebut.

Penulis, selaku Kepala Sekolah RA/TK Plus Al-Ghifari, Iis Zakiah, S.Pd.I, berpandangan bahwa kurikulum di RA/TK Plus Al-Ghifari diramu dan dipadukan antara kebutuhan sains dan teknologi yang dikemas secara islami yang acuannya adalah materi kurikulum nasional, Kemenag, Dikbud, dan muatan lokal islami Yayasan Al-Ghifari.

RA/TK Plus Al-Ghifari sudah terbiasa memulai proses pembelajaran pukul 08.00 s.d.12.00 WIB dengan menerapkan pengajaran agama yang cukup intensif dan penentuan waktu belajar yang cukup lama dibandingkan waktu belajar di sekolah pada umumnya. Hal itu disebabkan materi pelajaran yang dipersiapkan untuk kecerdasan universal. Selain mulai dikenalkan ilmu pengetahuan umum, murid RA/Tk Plus Al-Ghifari juga sejak dini sudah ditanamkan materi pendidikan aqidah akhlaq, hapalan doa, hadits, surat pendek, dan mengenal Al Quran melalui metode iqro. Pemberian materi ini yang dimaksud untul meningkatkan kecerdasan spiritual.



TK Al-Ghifari sedang manasik haji




Eneng Mira Nurlaela, S.Pd.I, sebagai Wakasek Bidang Kurikulum menegaskan bahwa selain meningkatkan kecerdasan spiritual, di RA/TK Plus Al-Ghifari juga dikembangkan kemampuan kecerdasan majemuk, seperti, bahasa, logika matematika, verbal-spasal, kinestetik tubuh, musik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

Metode pembelajaran dilaksanakan secara klasikal dan individual, pembelajaran diberikan secara tertulis, serta hapalan dan praktik yang dibantu dengan alat peraga. Pembelajaran diupayakan dalam suasana menyenangkan (fun learning) dengan tema-tema yang menarik minat anak dan disesuaikan dengan kemajuan di dunia pendidikan anak.

Untuk menunjang program sekolah, pembelajaran di RA/TK Plus Al-Ghifari tidak hanya di dalam kelas, RA/TK Plus Al-Ghifari mempunyai program Pengenalan Lingkungan yang dilaksanakan empat kali dalam satu tahun. Pengenalan lingkungan bersifat tentatif, serta waktu dan tempat disesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung di sekolah.

Untuk memenuhi efektivitas pembelajaran, diupayakan jumlah siswa dalam satu kelas 20 orang dan diasuh oleh 2 orang guru yang berpengalaman.

RA/TK Plus Al-Ghifari memiliki gedung sekolah permanen milik sendiri, play ground, masjid, antar-jemput siswa, kegiatan eksrakurikuler, forum orangtua, perpustakaan mini, dan program inklusi (sesuai kuota).

RA/TK Plus Al-Ghifari adalah bagian yang tidak terpisah dari lembaga lain yang ada di bawah naungan Yayasan Al-Ghifari, yaitu: RA/TK, SD, SMP, SMU, SMK, SMTIK, dan Universitas Al-Ghifari. Semua lembaga tersebut memiliki benang emas yang saling berkaitan yaitu misi islami.

Ada berbagai predikat juara yang telah dicapai oleh RA/TK plus Al-Ghifari, di antaranya, sebagai Peserta Terbaik Diorama Kota Sehat, Juara I Lomba Mewarnai se-Bandung, Juara II Menyusun Leggo, serta Juara III Lomba Menari Kreasi Guru. (Iis Zakiah)

Menjaga Komunikasi




Bismillaahirrahmaannirraahiim
Komunikasi merupakan sarana sekaligus perilaku yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan melakukan komunikasi yang berkelanjutan, setiap orang, setiap pihak, dan setiap lembaga dapat terus belajar antara satu dengan yang lainnya. Di samping itu, dengan komunikasi yang tetap terjaga dengan baik, tumbuh ikatan yang semakin kuat dan saling memberi informasi dari setiap pihak yang berkomunikasi.

Untuk itu, kami berupaya lebih memantapkan dan menjaga komunikasi yang efektif di antara lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan dengan menerbitkan Tabloid Pendidikan dan Kesehatan ini. Kami sangat menyadari bahwa setiap lembaga pendidikan dan kesehatan memerlukan komunikasi yang sangat efektif di samping untuk memberikan layanan yang baik, juga untuk menjaga agar lembaganya tetap dapat aktif dan terus berkembang melangkah ke depan, tidak pernah mundur.

Pada masa sekarang ini setiap orang membutuhkan pendidikan. Hal itu disebabkan orang yang tidak mengenal pendidikan dapat dipastikan kemungkinan besar perkembangan hidupnya akan mengalami hal-hal yang sangat sulit dan banyak menemui hambatan yang sulit dipecahkan. Pendidikan beserta proses yang ada di dalamnya dimaksudkan agar setiap orang dapat memiliki bekal atau dasar dalam menghadapi tantangan hidup berikutnya. Bukan hanya pengetahuan yang bernilai akademis yang dapat diperoleh dalam proses pendidikan, melainkan pula pemahaman-pemahaman dalam memecahkan masalah dan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kebutuhan terhadap pendidikan mengakibatkan orang mencari lembaga pendidikan yang dianggapnya dapat mengantarkan putera-puterinya dalam menghadapi masa depan. Setiap orang tua dan peserta didik selalu menginginkan lembaga pendidikan yang baik, dekat, dan dengan biaya yang terjangkau. Oleh sebab itu, masyarakat selalu mencari lembaga-lembaga pendidikan. Setelah lepas dari pendidikan yang paling dasar, misalnya, play group, TK, atau RA, pendidikan pun harus dilanjutkan ke jenjang berikutnya, yaitu SMP, kemudian SMA, dan pendidikan tinggi.

Dalam saat yang sama, setiap lembaga pendidikan pun berupaya memperkenalkan dirinya kepada masyarakat agar masyarakat dapat memanfaatkan lembaga pendidikannya dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa. Setiap lembaga pendidikan, terutama swasta berupaya keras agar masyarakat mempercayai lembaga pendidikannya. Lembaga-lembaga pendidikan ini berupaya menarik minta masyarakat, baik melalui biaya yang terjangkau, sarana prasarana yang berkualitas, tenaga pengajar yang terpercaya, dan kualitas pendidikan yang tinggi yang ditunjukkan dengan kualitas para alumninya.

Kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan dan kebutuhan lembaga pendidikan terhadap masyarakat memerlukan jembatan yang dapat menjadi sarana bertemunya dua kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, kami sangat berharap bahwa Tabloid Pendidikan dan Kesehatan  ini dapat menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan lembaga pendidikan.

Kami pun sangat berharap bahwa Tabloid Pendidikan dan Kesehatan ini pun dapat menjadi sarana komunikasi, baik antara masyarakat dengan lembaga pendidikan, masyarakat dengan masyarakat, maupun antara lembaga pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan yang lainnya. Dengan demikian, kami melalui tabloid ini dapat mempertemukan semua kebutuhan insan-insan yang sangat peduli terhadap peningkatan pendidikan dan kualitas hidu generasi muda.

Semoga Allah swt selalu memberikan petunjuk, perlindungan, bimbingan, dan perlindungan bagi kita semua.
Amin.

SD Plus Intan Al-Sali



Padukan Kurikulum Kemendikbud dan Kepesantrenan

Hadirnya SD Plus Intan Al-Sali begitu ditunggu masyarakat. Sekolah yang berlokasi di Jln. Cingised 532,  Cisaranten Endah Bandung itu, memang mengaktualisasikan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala SD Plus Intan Al-Sali, Sawirna, S.Pd.I., mengatakan, lembaga pendidikan itu berorientasi pada sekolah berwawasan revolusi mental, religius, wirausaha, dan lingkungan.
Dijelaskannya, melalui sekolah berwawasan revolusi mental, memadukan fitrah anak yang berjiwa dan mempunyai budi pekerti yang baik.






“Untuk aspek religius, berpedoman kepada Al Quran dan Sunah Nabi. Diharapkan, peserta didik menjadi anak yang sholeh dan sholehah, cageur,  bageur, pinter, tur akhlakul karimah,” kata Sawirna, di ruang kerjanya, Kamis (2/2).

Selanjutnya ia mengatakan, untuk aspek wirausaha, anak sejak dini diperkenalkan bagaimana cara berentrepreneur, mempunyai keberanian, dan kemandirian. Itu diharapkan menjadi jalan untuk memperjuangkan dirinya kelak menjadi seorang wirausahawan.

“Aspek lain yang juga jadi pijakan dalam pengembangan SD Plus Intan Al-Sali yaitu lingkungan. Saat peserta didik belajar di sekolah ini, diperkenalkan bagaimana cara memelihara lingkungan sekolah, baik di dalam kelas maupun di masyarakat.  Dengan begitu, kelak, siswa menjadi orang yang cinta lingkungan,” ujarnya.

Sawirna memaparkan, untuk mendukung visi pengembangan SD Plus Intan Al-Sali, beragam program unggulan diterapkan. Untuk kurikulum misalnya, memadukan Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kurikulum Kepesantrenan.
Lalu, pembelajaran menggunakan pola indoor dan outdoor, dengan jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 25 orang.

“Sekolah juga membiasakan sholat dzuhur berjamaah dan sholat dhuha bersama setiap hari. Selain itu, ada program tahfidzul Quran dan dan pengembangan diri yang terdiri dari pramuka yang merupakan program wajib dan beberapa program pilihan yakni futsal, karate, basket, karate, bulu tangkis (olah raga), dan tari, lukis, musik, karawitan (seni),” tuturnya.
“Kegiatan belajar mengajar pada Senin hingga Jumat mulai  pukul 07.00 WIB. Sebelumnya siswa mengikuti sholat dhuha berjamaah, tadarus Al Quran dan diakhiri sholat dzuhur berjamaah. Pada hari Sabtu digelar Holiday Activity,” imbuh Sawirna. (dede suherlan)**

Kampus Harus Jadi Pusat Antihoax


oleh Sali Iskandar

Akhir-akhir ini Indonesia mengalami guncangan cukup hebat akibat banyaknya hoax yang beredar dan berkembang di media sosial serta berbagai situs internet. Hoax sendiri memiliki makna “berita bohong” atau “berita palsu” yang diedarkan dengan maksud menipu masyarakat serta mendapatkan keuntungan dari ketertipuan masyarakat. Salah satu contoh hoax yang pernah disampaikan oleh ahli hukum Todung Mulya Lubis, S.H. adalah tulisan di internet mengenai adanya pertemuan-pertemuan PKI di Istana Negara setiap mulai pukul 20.00 WIB  sampai dengan larut malam.

 Todung mengatakannya pada acara Indonesian Lawyers Club (ILC) pada 19 Desember 2016. Todung Mulya Lubis sama sekali tidak mempercayai hal itu karena PKI sudah lama bubar dan pemikiran komunis sudah tidak laku di Indonesia, bahkan tidak laku di dunia. Dalam kata lain, adanya rapat-rapat PKI di Istana Negara itu tidaklah mungkin terjadi alias hoax. Bukan hanya isu PKI yang dijadikan hoax, banyak pula isu lain, seperti, kesehatan, keamanan, ketenagakerjaan, peradilan, dan pendidikan. Berita-berita palsu yang beredar makin keras dan makin banyak di dunia maya itu berpengaruh pula pada kehidupan di dunia nyata.

Beredarnya berita-berita bohong ini tentu saja membuat gerah pemerintah dan mereka yang memiliki daya intelektualitas tinggi. Pemerintah dan masyarakat terdidik sangat terganggu oleh adanya hoax. Tak kurang dari Presiden Jokowi pun berulang-ulang mengingatkan agar masyarakat tidak mudah mempercayai berita-berita yang tidak jelas. Demikian pula Kapolri Tito Karnavian beserta jajarannya berusaha memerangi hoax, baik dengan menggunakan soft power maupun hard power, baik dengan cara persuasif maupun dengan cara-cara keras dengan menggunakan penegakkan hukum.

Tambahan pula Menkominfo Rudiantara bersungguh-sungguh memblokir situs-situs yang menyebarkan berita bohong dan ajakan kekerasan di samping bekerja sama dengan pihak facebook dalam mengantisipasi berita bohong.
Di samping itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak dalam menangkal berita-berita palsu atau hoax agar masyarakat terlindungi, cerdas, dan dapat hidup dalam keadaan damai. Salah satu pihak yang dapat dijadikan pusat-pusat antihoax adalah lingkungan kampus di perguruan tinggi.

Dalam menahan laju ujaran kebencian, berita palsu, kebohongan, dan berbagai fitnah di Medsos, kampus-kampus di seluruh Indonesia ini harus lebih aktif. Lingkungan kampus adalah lingkungan yang mengharuskan seseorang berbicara, berpendapat, dan menulis sesuai data, fakta, dan informasi yang bisa dipercaya. Bukan hanya fenomena yang harus benar-benar terjadi secara nyata, melainkan pula sumber-sumber informasinya harus jelas. Penyampai informasi haruslah bisa dipercaya dan jelas jati dirinya. Pendapat-pendapat ilmiah pun harus dijelaskan awal mulanya, siapa yang berbicara dan mengapa pendapatnya layak dijadikan rujukan.

Lingkungan kampus merupakan lingkungan yang mendorong para dosen dan mahasiswa membuat serangkaian penelitian. Dalam setiap penelitian, fenomena yang diteliti harus benar-benar terjadi secara nyata yang dibuktikan dengan kehadiran peneliti di tempat kejadian atau atas informasi dari penyampai informasi yang layak dipercaya. Penyampai informasi yang dipercaya tersebut harus jelas kompetensi, jati diri, kejujuran, dan kapasitasnya. Pendapat-pendapat ilmiah atau teori-teori yang digunakan sebagai alat analisis pun harus jelas dikemukakan oleh siapa dalam buku apa atau dalam acara ilmiah yang mana. Fenomena yang benar-benar terjadi secara nyata dengan teori atau pendapat ilmiah yang sah menjadi bahan perbandingan yang akan memunculkan kesimpulan. Setelah kesimpulan didapat, barulah kita dapat memberikan saran-saran.

Kewajiban-kewajiban ilmiah dalam lingkungan kampus sudah saatnya diterapkan dan dibiasakan di tengah masyarakat, baik dalam cara berbicara maupun dalam membuat tulisan di dunia maya. Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan banyak informasi yang jelas nyata dan bermanfaat.

Seluruh akademisi dan lingkungan kampus wajib hukumnya secara moral untuk ikut meredam ujaran kebencian dan berita-berita palsu yang saat ini sudah sangat parah meresahkan masyarakat. Lingkungan kampus tidak boleh justru ikut menjadi pendorong tumbuhnya keraguan dan kerancuan berpikir di tengah masyarakat melalui tulisan-tulisan yang membuat pusing masyarakat. Para akademisi memiliki tugas yang sama di seluruh dunia, yaitu membuat yang gelap menjadi terang dan membuat yang kusut menjadi terurai secara rapi. Bukan sebaliknya, yaitu membuat yang terang menjadi gelap dan yang sudah terurai rapi menjadi kusut.

Perguruan Tinggi Islam Dapat Lebih Berperan

Perguruan tinggi Islam hendaknya lebih berperan dalam mengatasi persoalan hoax ini. Hal itu disebabkan hoax adalah kebohongan dan kepalsuan. Sebagaimana yang diketahui, Islam mengajarkan bahwa kebohongan dan kepalsuan adalah bagian dari kemunafikan. Perguruan-perguruan tinggi Islam sudah pasti mengajarkan hal itu.

Di samping itu, dalam sejarah hidup Nabi Muhammad saw, terdapat peristiwa yang sangat terkenal akibat hoax. Peristiwa itu mengguncangkan keutuhan kaum muslimin dan berpotensi menghancurkan kehormatan Nabi Muhammad saw. Hoax yang terjadi saat itu berupa gosip perselingkuhan antara Siti Aisyah ra, isteri Muhammad saw, dengan seorang pemuda bernama Shafwan. Isu itu menyebar luas di kalangan kaum muslimin dan mengacaukan situasi. Nabi Muhammad saw sendiri kebingungan, terkejut, tertekan, dan tidak tahu harus bertindak apa.

 Sementara itu, Aisyah ra sudah berupaya menerangkan, tetapi banyak yang tidak percaya. Akibatnya, Aisyah ra segera meninggalkan Nabi Muhammad saw dan pulang ke rumah ayahnya, Abu Bakar ra. Di rumah ayahnya ini pun Aisyah ra mendapatkan kecurigaan yang bertubi-tubi dari ayahnya tentang perselingkuhannya. Aisyah ra pun menerangkan dengan penuh kejengkelan mengenai peristiwa yang terjadi. Akan tetapi, Aisyah ra melihat ayahnya bertanya dengan nada menuduh. Akibatnya, Aisyah ra mengurung diri di dalam kamarnya dan tidak mau lagi berbicara dengan ayahnya.

Ketika Nabi Muhammad saw tersudut, Aisyah ra terpojok, dan para sahabat malah ikut bergunjing tentang hal itu, Allah swt yang Maha Melihat dan Maha Mendengar menurunkan kasih sayang-Nya dengan memberikan penjelasan berupa ayat-ayat Al Quran (An Nuur, 24 : 11-26).
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.

Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan (mengapa tidak) berkata, ‘Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.’

Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.
Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.

(Ingatlah) pada waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal, dia pada sisi Allah adalah besar.
Mengapa kamu tidak berkata pada waktu mendengar berita bohong itu, ‘Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.’

Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya jika kamu orang-orang yang beriman.

Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman. Bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang munkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat serta bagi mereka azab yang besar.
Pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Pada hari itu Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula) dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Dari ayat-ayat itu, pendeknya Allah swt mengabarkan bahwa Aisyah ra yang sangat cantik dan muda itu sama sekali tidak berselingkuh. Dia perempuan yang sangat baik, pintar, dan tetap suci sebagai istri Nabi saw. Di samping itu, Allah swt sendiri mengajarkan bahwa seharusnya kita selalu melakukan tabayun apabila mendapatkan isu, gosip, atau berita tentang sesuatu hal yang masih belum jelas. Tabayun itu dalam bahasa sekarang adalah check and recheck, verifikasi, penelaahan lebih mendalam atas kebenaran atau ketidakbenaran berita tertentu.  Apabila tidak melakukan verifikasi, lalu menikmati berbagai kebohongan itu, laknat Allah swt akan menimpa para penggunjing.

Perguruan tinggi Islam dapat menggali lebih banyak riwayat yang dapat memberikan pelajaran bagi umat untuk dapat berhati-hati ketika mendapatkan berita. Lebih daripada itu, seluruh perguruan tinggi, baik umum maupun Islam harus bersama-sama menjadi pusat antihoax dengan menggunakan seluruh kedisplinannya dalam dunia akademis.

*******

Penulis adalah Ketua Pembina Yayasan Al Aitaam yang membawahkan unit kegiatan TK, SD, SMP, SMA, SMK Plus Al Aitaam, dan STT Jabar di Kota Bandung, Jawa Barat.

No. Hp: 081321353262

Akreditasi SMK Plus Al-Aitaam Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Tahun 2016-2017




SMK Plus Al-Aitaam adalah sekolah lanjutan kejuruan yang berdiri pada 2007 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung dan berdiri di atas tanah hasil wakaf dari H. Atjeng Zarkasih (almarhum) yang diamanatkan kepada Drs. H. Sali Iskandar.

Saat akreditasi berlangsung
            Saat pertama kali didirikan, SMK Plus Al-Aitaam membuka Program Studi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. SMK Plus Al-Aitaam dikembangkan untuk tujuan menjadi SMK unggulan di kawasan Bandung Selatan, umumnya Bandung Raya. Pada 2008 SMK menambah Program Studi Keahlian,  yaitu Teknik Komputer Jaringan, dan pada tahun yang sama SMK Plus Al-Aitaam mendapatkan izin operasional untuk menjalankan kegiataan Proses Belajar Mengajar yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Kemudian, pada 2014 SMK Plus Al-Aitaam membuka jurusan baru, yaitu Administrasi Perkantoran.

            Sejak berdirinya SMK Plus Aitaam dipimpin oleh Arif Nugraha Kurniadi, Ir., M.M. sampai sekarang. Beliau adalah seorang pemimpin yang sangat arif dan bijaksana serta ramah kepada para siwsa dan sangat objektif kepada semua guru. Itu dilakukan karena sekolah bukan hanya sebuah tempat untuk menuntut ilmu, melainkan tempat pendidikan akhlak dan untuk meningkatkan kualitas seseorang. Selain itu, sekolah merupakan salah satu media atau tempat mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan taraf hidup bangsa. Oleh sebab itu, sekolah haruslah memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai untuk menunjang proses pendidikan bagi para siswa maupun guru.

            Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas serta memiliki kuantitas yang baik, SMK Plus Al-Aitaam mengundang tim akreditasi nasional untuk melakukan visitasi pada tahun ajaran 2016-2017.

            Visitasi BAN-SM dilaksanakan pada 5-8 September 2016, yaitu untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan dilakasanakan pada 5-6 September 2016 dengan tim asessor Drs. Nedin Badruzaman, M.Pd. (Dinas Pendidikan kota Bogor) dan Dra. Hj. Esti Nugrahayati, M.Pd. (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat), serta untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan dilaksanakan pada 7-8 September 2016 dengan tim asessor Drs. Dedi Hermadi, MM. (Dinas Pendidikan Kota Bandung) dan Iwan Chrisnawan, S.Pd. (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat).

            Pada awal pembukaan hari pertama visitasi BAN-SM dibuka dengan sambutan dari Kepala SMK Plus Al-Aitaam Arif  Nugraha K., Ir., M.M.. Kemudian, dilanjutkan oleh Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Al-Aitaam,  Drs. H. Sali Iskandar, serta diikuti sambutan dari perwakilan tim Asessor.

            Di sela kata sambutannya perwakilan tim Asessor mengungkapkan bahwa dirinya merasa terpukau dan kagum atas suara merdu nan indah dari siswi yang membacakan salah satu ayat suci Al Quran saat pembukaan. Beliau juga merasa bangga ada sekolah yang sangat mengedepankan akhlak mulia dalam proses pendidikannya.

            Pada proses visitasi tim asessor menilai sesuai dengan delapan  standar pendidikan. Salah satu asessor melihat langsung kondisi lingkungan sekolah untuk memastikan kualitas penunjang pendidikan. Disela pengecekan berkas dan dokumen-dokumen pada salah satu  standar oleh Asessor, anggota tim akreditasi lain mempersiapkan diri.

            Pada hari kedua tim asessor Teknik Komputer Jaringan melakukan supervisi pembelajaran kepada guru yang sedang mengajar. Visitasi Teknik Kendaraan Ringan dilaksanakan pada 7-8 September oleh assesor Teknik Kendaraan Ringan, yaitu Drs. Dedi Hermadi, MM. dan Iwan Chrisnawan, S.Pd. dengan proses yang tidak jauh berbeda dengan visitasi Teknik Komputer Jaringan. Pada penutupan dilakukan refleksi akreditasi oleh Drs. Dedi Hermadi, M.M. mengenai proses akreditasi yang telah dilaksanakan dan tim asessor memuji kinerja para guru yang tergabung dalam tim akreditasi SMK Plus Al-Aitaam Bandung. (Ana Mia)


Informasi dan Pendaftaran: Kawasan Pendidikan Terpadu Al-Aitaam, Jl. Aceng Sali Al-Aitaam, No. 1, Ciganitri, Buahbatu-Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Telp./Fax. 022-7566495.