Foto Sali Iskandar |
Dari Loper Koran & Kuli Ngarembet di Sawah Kini Menjadi Pengusaha & Pendiri Yayasan Pendidikan Hingga Perguruan Tinggu Swasta (1)
Assalamualaikum wr. wb.
Teriring salam semoga senantiasa berada dalam lingkungan Allah swt dan semua aktivitas kita menjadi amal ibadah. Amin.
Kami ucapkan terima kasih kepada Tom Finaldin, A.Md., S.I.P.,M.Si yang telah menyusun buku Sali Iskandar dari Loper Koran Kini Menjadi Pengusaha & Pendiri Yayasan Pendidikan Melintas Badai Kehidupan yang berisi masa lalu dari lahir ayahku sebagai remaja, masa kerja, sampai dengan kegiatan hari ini.
Sebagaimana kita maklumi ayahku lahir nan jauh di sana tepatnya di Kampung Cipeundeuy, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut Selatan. Ayahku lahir 3 Februari 1962 dari pasangan Ema Emoh Almarhum dan H. Dahri Almarhum. Saat usia dua tahun, ayahku telah ditinggal oleh ibunya yang meninggal dunia ketika sedang berladang dan terkena penyakit kolera, sedangkan ayahku hanya berkerja serabutan tukang bangunan yang sekali-kali menjual hasil anyaman berupa aseupan, ayakan, boboko dan lain-lain. Ayahku memiliki enam bersaudara.
Ketiga saudaranya tidak sempat menyelesaikan Sekolah Dasar, sedangkan kedua saudara lainnya telah menyelesaikan Sekolah Dasar yang saat ini ikut bersama ayahku ke Bandung, yaitu Wa Ajan yang ditempatkan di bagian kebersihan di Yayasan Al-Aitaam Bandung dan Wa Ganda ditempatkan di Yayasan Al-Ghifari yang juga ditugaskan sebagai petugas kebersihan, saudara laki-laki ayahku yang bernama Wa Dana saat ini tetap tinggal di Desa Cimahi, Kecamatan Caringin. Adapun Wa Enoh dan Wa Onih juga tetap tinggal di Kampung Cipeundeuy, Desa Cikarang, Kabupaten Garut.
Sejak kecil ayahku selalu dalam keadaan serba darurat tidak dapat merasakan bagaimana rasanya kasih sayang seorang ibu kandung sendiri, namun ayahku hanya mendapat kasih sayang ibu tirinya Ma Encoh Almarhum beserta kasih sayang dari ayahnya dan saudara-saudara kandungnya. Sejak masuk SDN Cikarang dari kelas 1 sampai kelas 5 SD ayahku telah belajar kerja keras dan mengetahui bagaimana caranya seseorang mendapatkan sesuatu yang halal, yaitu dengan mengembala kambing milik Bapak Udin Saputra Almarhum beserta saudara kandungnya. Sejak menginjak kelas 6 SD ayahku memiliki keinginan untuk pindah ke SDN Cisewu 1. Desa Cikarang dengan Kecamatan Cisewu memiliki jarak sekitar delapan belas km. Ketika tinggal di daerah Cisewu ayahku memberanikan diri untuk menumpang hidup di rumah Bapak Udin Saputra Almarhum dengan membantu di kebun miliknya. Ayahku terus mulai bekerja keras untuk mencari nafkah setiap pulang sekolah dengan mencari kayu bakar, kemudian dijual kepada setiap guru atau tokoh masyarakat yang memerlukannya dan ayahku sempat menjadi seorang kuli ngarambet dengan membersihkan rumput di sekitar sawah. (Bersambung)
Ditulis oleh:
1. Rienny Mustariany (istri)
2. Muhammad Husen Ghifari Iskandar
3. Fatimah Nurdjanati Iskandar
4. Muhammad Rizki Rahman Iskandar
5. Muhammad Hanif Fatahilah Iskandar
6. Intan Azahra Nurdjanati Iskandar
7. Diana Tjakusumah (menantu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar