Sabtu, 10 Februari 2018

SD Plus Intan Al-Sali



Padukan Kurikulum Kemendikbud dan Kepesantrenan

Hadirnya SD Plus Intan Al-Sali begitu ditunggu masyarakat. Sekolah yang berlokasi di Jln. Cingised 532,  Cisaranten Endah Bandung itu, memang mengaktualisasikan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala SD Plus Intan Al-Sali, Sawirna, S.Pd.I., mengatakan, lembaga pendidikan itu berorientasi pada sekolah berwawasan revolusi mental, religius, wirausaha, dan lingkungan.
Dijelaskannya, melalui sekolah berwawasan revolusi mental, memadukan fitrah anak yang berjiwa dan mempunyai budi pekerti yang baik.






“Untuk aspek religius, berpedoman kepada Al Quran dan Sunah Nabi. Diharapkan, peserta didik menjadi anak yang sholeh dan sholehah, cageur,  bageur, pinter, tur akhlakul karimah,” kata Sawirna, di ruang kerjanya, Kamis (2/2).

Selanjutnya ia mengatakan, untuk aspek wirausaha, anak sejak dini diperkenalkan bagaimana cara berentrepreneur, mempunyai keberanian, dan kemandirian. Itu diharapkan menjadi jalan untuk memperjuangkan dirinya kelak menjadi seorang wirausahawan.

“Aspek lain yang juga jadi pijakan dalam pengembangan SD Plus Intan Al-Sali yaitu lingkungan. Saat peserta didik belajar di sekolah ini, diperkenalkan bagaimana cara memelihara lingkungan sekolah, baik di dalam kelas maupun di masyarakat.  Dengan begitu, kelak, siswa menjadi orang yang cinta lingkungan,” ujarnya.

Sawirna memaparkan, untuk mendukung visi pengembangan SD Plus Intan Al-Sali, beragam program unggulan diterapkan. Untuk kurikulum misalnya, memadukan Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kurikulum Kepesantrenan.
Lalu, pembelajaran menggunakan pola indoor dan outdoor, dengan jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 25 orang.

“Sekolah juga membiasakan sholat dzuhur berjamaah dan sholat dhuha bersama setiap hari. Selain itu, ada program tahfidzul Quran dan dan pengembangan diri yang terdiri dari pramuka yang merupakan program wajib dan beberapa program pilihan yakni futsal, karate, basket, karate, bulu tangkis (olah raga), dan tari, lukis, musik, karawitan (seni),” tuturnya.
“Kegiatan belajar mengajar pada Senin hingga Jumat mulai  pukul 07.00 WIB. Sebelumnya siswa mengikuti sholat dhuha berjamaah, tadarus Al Quran dan diakhiri sholat dzuhur berjamaah. Pada hari Sabtu digelar Holiday Activity,” imbuh Sawirna. (dede suherlan)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar