Selasa, 13 Maret 2018
Dua Dekade SD Plus Al Ghifari
Sudah tidak terasa, SD Plus Al-Ghifari memasuki usia 20 tahun. Menurut Sali Iskandar, sebagai pendiri dan perintis sekaligus pembina Yayasan Al-Ghifari, angka usia tersebut harus disyukuri sebagai anugerah dari Allah swt dan tetap bersyukur dengan memperbaiki kekurangan pelayanan SD Al-Ghifari terhadap siswa, orangtua, para guru, dan masyarakat. Di samping itu, menurut Ketua Yayasan Al-Ghifari Tom Maskun, usia 20 tahun adalah periode kedua yang akan memacu SD Plus Al-Ghifari tetap berprestasi di bidang pendidikan dasar dengan mengedepankan delapan standar layanan pendidikan.
Tambahan pula, menurut Tatang Mulyana, Kepala SD Plus Al-Ghifari, kegiatan 20 tahun SD Plus Al-Ghifari diawali dengan kegiatan lomba-lomba di tingkat anak-anak, para guru, dan seluruh jajaran Yayasan Al-Ghifari. Kemudian, khitanan masal bagi anak yang tidak mampu sebanyak 19 orang yang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan rumah sakit Al Islam Bandung. Bagi anak yang dikhitan, diberi kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di SD Plus Al-Ghifari, SMP Plus Al-Gihifari, SMA atau SMK Plus Al-Ghifari, STMIK Jabar, atau Universitas Al-Ghifari. Pendidikan itu diberikan secara gratis. Kegiatan yang lainnya adalah pembagian sembako, bakti sosial, pemberian bingkisan kepada 500 orang yang berada di sekitar lingkungan Al-Ghifari, yaitu di RW 7, RW 8, Kelurahan Cisarantenkulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Kegiatan puncak 20 tahun SD Plus Al-Ghifari itu dilakukan di Sport Jabar, Arcamanik, Kota Bandung dengan menampilkan murak tumpeng untuk ulang tahun 20 tahun SD Plus Al-Ghifari. Acara itu pun dimeriahkan oleh seluruh kegiatan ekstra kurikuler SD Plus Al-Ghifari yang dihadiri 2.000 orang yang terdiri atas siswa dan orang tua siswa, undangan, dan pejabat teras pendidikan. Kegiatan yang ditampilkan mulai kreasi anak-anak, pencak silat, tari, Pramuka, karate, Japanese Club, English Club, dan drum band yang dikemas dengan polesan apik serta menarik dengan memperlihatkan sebuah kreasi seni yang megah dan anggun. Hal ini dilakukan karena ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa SD Plus Al-Ghifari bukan hanya mengelola bidang akademik belajar di kelas melainkan pula mengelola ekstrakurikuler yang ingin menuju go internasional dengan tidak melupakan akar budaya daerah Jawa Barat, yaitu Sunda yang dikemas dan dipadukan dengan nuansa keislaman. (SI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar